Ketika sangkakala Malaikat Israfil ditiup, maka
kiamat pun terjadi. Pada saat itu orang-orang berlari tunggang-langgang karena
ketakutan, sampai-sampai wanita yang hamil pun akan melupakan bayi yang
dikandungnya. Ketika huru-hara kiamat terjadi, maka setiap makhluk yang ada di
bumi akan binasa, bahkan para setan pun mencoba lari dari kejaran malaikat
maut, namun malaikat maut dengan mudah mencabut nyawa setan-setan. Ketika semua
makhluk sudah binasa, maka yang tersisa hanyalah malaikat. Kemudian Allah akan
memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa para malaikat seperti Jibril,
Israfil, Mikail, malaikat-malaikat penyangga Arsy Allah, dan malaikat-malaikat
lainnya. Kemudian Allah akan memerintahkan malaikat maut untuk mencabut
nyawanya sendiri. Dengan demikian, hanya Allah satu-satunya Yang Tetap Hidup.
Saat semua makhluk sudah binasa dan keadaan diliputi kehampaan selama beberapa waktu lamanya, kemudian Allah akan menghidupkan Israfil, Mikail, Jibril, dan malaikat-malaikat yang menyangga singgasana Allah. Dia akan memerintahkan Israfil untuk meniup sangkakala sekali lagi untuk memulai penghisaban.
Saat semua makhluk sudah binasa dan keadaan diliputi kehampaan selama beberapa waktu lamanya, kemudian Allah akan menghidupkan Israfil, Mikail, Jibril, dan malaikat-malaikat yang menyangga singgasana Allah. Dia akan memerintahkan Israfil untuk meniup sangkakala sekali lagi untuk memulai penghisaban.
Allah mengirim Jibril dan Mikail dengan kunci
surga untuk membuka makam dari seorang manusia yang paling mulia di dunia. Jadi
mereka datang dengan misi spesial untuk membuka makam Nabi Muhammad S.A.W. di Madinah.
Setelah bangkit dari tidur panjangnya, Rasulullah S.A.W. bertanya “Hari apa ini? Apa yang telah terjadi?”
Jibril A.S. menjawab “Sekarang adalah hari dimana amalan manusia akan dihisab.”
Kalimat berikutnya yang keluar dari bibir Rasulullah S.A.W. adalah “Bagaimana keadaan umatku?”
Subhanallah, beliau menanyakan tentang umatnya! beliau tidak menanyakan dirinya, istri, atau anak-anaknya, namun beliau bertanya tentang umatnya, karena beliau tahu bahwa umat Islam membutuhkannya pada hari itu.
Saudara/saudariku sesama Muslim, apakah kalian mencintai Rasulullah S.A.W.? Karena demi Allah, Rasulullah sungguh mencintai kalian.
Setelah bangkit dari tidur panjangnya, Rasulullah S.A.W. bertanya “Hari apa ini? Apa yang telah terjadi?”
Jibril A.S. menjawab “Sekarang adalah hari dimana amalan manusia akan dihisab.”
Kalimat berikutnya yang keluar dari bibir Rasulullah S.A.W. adalah “Bagaimana keadaan umatku?”
Subhanallah, beliau menanyakan tentang umatnya! beliau tidak menanyakan dirinya, istri, atau anak-anaknya, namun beliau bertanya tentang umatnya, karena beliau tahu bahwa umat Islam membutuhkannya pada hari itu.
Saudara/saudariku sesama Muslim, apakah kalian mencintai Rasulullah S.A.W.? Karena demi Allah, Rasulullah sungguh mencintai kalian.
Sebagai catatan, ada sebuah hadist yang
disabdakan Rasulullah berkenaan dengan kita. Pada suatu hari, Rasulullah sedang
duduk bersama para sahabatnya.
Kemudian dia berkata “Aku sangat rindu pada kekasihku.”
Rasulullah bersabda “Kalian semua kuanggap sebagai sahabat, namun aku rindu dengan kekasihku.”
Mereka bertanya “Siapa kekasihmu?”
Rasulullah bersabda “Orang-orang setelahku, yang tak pernah melihatku tapi beriman kepadaku.”
Kesimpulan dari hadist di atas adalah Rasulullah S.A.W. menganggap kita sebagai kekasihnya. Apakah kita juga mencintainya sebagaimana beliau mencintai kita? Karena pada hari penghisaban saudara/saudari Muslim-ku, beliau akan menanyakan tentang kita.
(Pengasuh Saung Ketenangan Cakra Jiwa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar