Senin, 18 September 2017

INGAT KEPADA KEBAIKAN


Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah.

Saat berjalan tanpa tujuan, barulah ia sadar bahwa ia sama sekali tidak membawa uang,  ia merasa sangat lapar, ia tertegun memandang penjual Bakmi.

Penjual bakmi yang melihat anak tersebut berdiri cukup lama di depan warungnya, akhirnya bertanya. "Nak, apakah engkau ingin memesan Bakmi". Anak itupun menjawab "Iya, tetapi aku tidak punya uang,"

"Tidak apa-apa, aku akan memberikan secara gratis". Penjual bakmi pun tersenyum, Anak itupun segera makan, kemudian air matanya mulai berlinang.

Melihat itu sang penjual bakmi bertanya "Ada apa Nak"  Sang anakpun menjawab "Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yang baru aku kenal memberi aku semangkuk Bakmi dengan tanpa upah apa-apa, sedangkan Ibuku telah mengusirku dari rumah, ibu seorang yang baru aku kenal tetapi begitu peduli padaku".

Pemilik warung itu berkata, "Nak, mengapa engkau berpikir seperti itu, renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan engkau begitu terharu, ... Sedangkan ... Ibumu telah menyusui dirimu sejak dirimu bayi, memandikan. memasak, dll setiap hari sampai kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepadanya ...".

 Anak itupun tersentak mendengar tutur kalimat bijak tersebut. "Mengapa untuk semangkuk Bakmi dari orang yang baruku kenal aku begitu berterima kasih, Tetapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku tidak pernah berterima kasih".

Anak itupun segera bergegas pulang, di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah cemas. Ketika melihat anaknya kembali, kalimat pertama-tama yang keluar dari mulutnya adalah "Nak.., Cepat masuk, Ibu telah menyiapkan makan malam."

Mendengar suara ibu yang lembut si anak tidak dapat menahan tangisnya dan memeluk ibunya dengan kasih sayang yang selama ini belum pernah ia lakukan.



Kadang satu kesalahan... membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati bertahun-tahun.

Sekali waktu... kita mungkin akan sangat berterima kasih untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima.... Namun kita tidak sadar dan melupakan berterima kasih atas kebaikan-kebaikan dari orang-orang yang sangat dekat dengan kita.

Berterimakasihlah kepada : Ayah - Ibu kita, Istri / Suami kita atau sahabat dan orang-orang terdekat kita

Hidup itu indah... bila kita pandai berterima kasih dan bersyukur ... cobalah untuk belajar menerima apa yang ada apa diri kita ...

Ketika GELAP... baru tersadarkan apa arti TERANG.

Ketika KEHILANGAN... baru tersadarkan arti MEMILIKI

Ketika BERPISAH... baru tersadarkan arti KEBERSAMAAN.

Kemarin sudah TIADA... besok belumlah TIBA ... kita hanya punya 1 hari, yaitu HARI ini. jangan jadikan masa lalu sebagai penyesalan ....

Syukuri apa yang telah dimiliki, agar kebahagiaan selalu berada disisi kita

Dalam kehidupan NYATA... terkadang kita suka mempermasalahkan hal yang KECIL... hal yang tidak PENTING... sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR.

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT,  karena SEPATAH kata PEDAS yang tidak DISENGAJA.

Keluarga yang RUKUN dan HARMONIS pun bisa HANCUR hanya karena perdebatan KECIL yang tidak PENTING, yang REMEH  dan kerap dipermasalahkan, tetapi yang lebih PENTING dan berharga LUPA dan TERABAIKAN.

Seribu KEBAIKAN sering tidak BERARTI, tetapi SETITIK kekurangan DIINGAT seumur hidup.

Mari belajar MENERIMA kekurangan apapun yang ada dalam kehidupan kita, bukankah tak ada yang SEMPURNA di dunia ini ... ?

SEHATI bukan karena MEMBERI tetapi sehati karena saling MEMAHAMI.

BETAH bukan karena MEWAH tetapi betah karena saling MENGALAH

INDAH bukan karena selalu MUDAH tetapi INDAH karena dihadapi bersama setiap KESUSAHAN ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar