“Mbah baru-baru ini saya lihat di youtube ada seorang yang berilmu menyatakan bahwa percuma ngirim hadoroh/hadiah kepada Rasulullah SAW, karena Rasulullah sudah berada pada maqom syurga tertinggi jadi tidak butuh doa kita, juga katanya Al Fatihah tidak akan sampai ke ruh orang yang sudah meninggal … banyak lagi deh mbah, bahkan beliaunya bilang kenapa yang untuk hadiah itu kok Surat Al Fatihan, dan bukannya Al Baqoroh atau surat-surat lainnya?” Tanya Pak RT membuka pembicaraan di teras Musholla Al Lathif Desa Suka Damai.
Mbah Qodim memandangi pohon besar di seberang jalan, Pohon tersebut Kokoh dan bercabang banyak, itu mengapa pohon tersebut berdaun rindang, bahkan berbuah banyak “Yo jadikan bahan masukan untuk kita aja pak, ada ulama/kiai/ustadz atau saudara sesama Islam diantara kita yang punya pendapat demikian, oh iya … pak RT … seingat mbah, pak RT pernah memberi hadiah kepada pak Lurah?”
Pak RT “Iya mbah, memang kenapa?”
Mbah Qodim “Yang mbah tanyakan apa ada perintah dari pak Lurah untuk pak RT untuk memberikan hadiah tersebut?”
Pak RT “Wah gak ada toh mbah, itu terjadi karena dorongan hati saya yang berterima kasih punya pemimpin seperti pak Lurah, baik, bijaksana, memperhatikan rakyat dan lain-lain lah”.
Mbah Qodim “Lalu pak Lurah menerima hadiah pak RT?”
Pak RT “Yah … pertama-tama pak Lurah memperhatikan saya mbah, beliau tersenyum, mengucapkan terima kasih atas perhatian saya, juga sangat terkesan atas pengorbanan saya untuk menyisihkan apa yang saya punya untuk diberikan kepada beliau?”
Mbah Qodim “Lalu apa yang terjadi?”
Pak RT “Dengan penuh kebijaksanaannya hadiah tersebut diberikan kembali kepada saya, beliau bilang ‘Terima kasih, saya sudah berkecukupan pak RT, semua hadiah pak RT saya terima dan saya berikan kembali kepada pak RT agar bisa pak RT gunakan/manfaatkan baik untuk pak RT pribadi ataupun keluarga pak RT’, tidak lama pak Lurah justru nambahi oleh-oleh atau hadiah dari Beliau untuk saya bawa pulang mbah, saya sampai menangis, terharu”.
Mbah Qodim “Demikianlah akhlak seorang pemimpin yang bagus pak RT, Baginda kita, Muhammad SAW tidak pernah meminta doa/Al Fatihah dari kita, namun kita sebagai umatnya yang punya rasa kagum, syukur ataupun yang lainnya karena bisa punya junjungan seperti Beliau maka tidak ada salahnya mengikuti dorongan hati untuk mengirimkan hadiah terbaik dari kita untuk Beliau…. Beda … beda … jika ada seorang pemimpin yang meminta hadiah kepada anak buahnya … maka ketika anak buahnya memberikan hadiah … hakikatnya itu bukanlah hadiah namun berubah menjadi PAJAK … yaitu kewajiban yang harus di laksanakan, dan kita selaku umat yang kelak di yaumil akhir berharap akan berada di barisan belakang Beliau, tidak ada salahnya untuk mencuri perhatian Beliau dengan cara mengirimkan Hadiah Surat Al Fatihah agar harapan diri kita bisa terwujud apabila Beliau jadi lebih perhatian kepada kita…. Yah gambarannya pak RT tadi, berniat ngasih hadiah kok gak nyangka-nyangka justru menerima apa yang pak RT ingin hadiahkan dan ditambahi lagi oleh pak Lurah …. Namun kita tidak memikirkan masalah itu, yang kita fokuskan adalah bagaimana Rasulullah SAW kelak bisa lebih memperhatikan kita saat kita berada di Barisan Belakang Beliau”.
Pak RW yang sedari tadi diam angkat bicara “Lalu mbah, mengapa Al Fatihah yang di jadikan hadiah, atau untuk kirim doa? Bukankah banyak Surat-surat lainnya di dalam Al Qur’an?”
Mbah Qodim “Sebelumnya kita sudah mengupas makna Al Fatihah, nah kini kita mengupas kedudukan Surat ini berdasarkan ayat-ayat di dalamnya …. Dalam Surat Al Fatihah ini ada 7 ayat yang 3 diantaranya HAK ALLAH … 3 HAK MAKHLUK dan 1 lagi terdiri dari HAK Allah dan makhluk Nya …”
Pak RW “Maksudnya mbah? Hak apakah itu?”
Mbah Qodim “3 ayat Hak Allah … ya kepunyaan Allah … kita tidak memilikinya … 3 ayat tersebut adalah … ALHAMDULILLAHIROBBIL’ALAAMIIN … dimana Allah lah yang berhak atas segala pujian … apabila makluk dipuji oleh makluk lainnya itu hakekatnya menunjukan betapa pujian tersebut akan kembali kepada Allah … contoh ada manusia yang memiliki kepintaran atau kekuatan super … yakinlah itu karena anugerah yang diberikan oleh Allah SWT sehingga kembalinya tetap Allah lah yang nomor wahid harus kita puji, atau ada seekor burung yang pintar berbicara … kembali lagi itupun anugerah yang diberikan oleh Nya … jadi PUJIAN itu hak Allah SWT … kedua adalah ARRAHMAANIRRAHIIM … ini juga hak Allah … Dialah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang … apabila ada makluk Nya yang memiliki kasih dan sayang itu semata-mata karena ia terpancar dari Arrahmaniirrohiim … bagaimana seseorang akan memiliki sifat kasih kalau sebelumnya ia tidak merasakannya … atau bagaimana makluk di dunia ini bisa memiliki sifat saying apabila ia tidak menerima pancaran Arrahiim di dalam hatinya … dan yang ke 3 adalah Maaliki yaumiddiin … Yang Merajai Hari Pembalasan ini adalah Hak Allah SWT .. tidak ada satupun yang memilikinya”.
Wargapun mantuk-mantuk sambil merenungi kalimat yang diutarakan mbah Qodim.
Mbah Qodim “Selanjutnya 1 ayat yang terdiri dari hak Allah dan makhluk adalah Iyyakana’budu wa iyya kanashta’in … disini ada yang menyembah … ada yang di sembah … ada yang meminta tolong adan ada yang Maha menolong … hak kita menyembah dan meminta tolong … dan hak Allah SWT adalah disembah dan memberikan pertolongan … lalu hak kita ada 3 … yaitu meminta petunjuk jalan yang lurus … ini adalah hak makhluk… lalu golongan yang mendapat nikmat … ini juga hak kita … lalu golongan inkar dan sesat ini juga ditujukan untuk kita …”
Pak RW “Lalu kenapa bisa menjadi hadiah mbah?”
Mbah Qodim “Sesungguhnya kandungan 30 juz dalam Al Quran itu bila disimpulkan akan terangkum dalam Surat Al Fatihah … dan bila surat Al fatihah di rangkum akan menjadi BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM … yaitu Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang … apabila makhluk membaca Bismillahirrahmaanirrahiim maka saat itu Allah SWT menyertai makhluk tersebut, apabila kita mau berpergian/makan/minum atau kegiatan baik lainnya dan kita membaca Bismillahirrahmaanirrahiim maka sesungguhnya kita sudah menghadirkan Allah SWT sedang bersama kita”.
Pak RW “Maksudnya mbah?”
Mbah Qodim “Bismillahirrahmaanirrahiim bisa kita katakana sebagai SK atau SPRIN/Surat Perintah … mbah gambarkan .. jika seorang prajurit bertugas maka ia akan menerima Surat Perintah ATAS NAMA Komandannya … dan bila ia membawa Surat tersebut maka ia laksana sedang bersama Komandannya, contoh saat seorang Provost hendak menangkap anggota yang nakal namun pangkatnya lebih tinggi, maka ia menunjukkan Sprin yang ia bawa … maka atasannya pasti akan tuduk karena si provost sedang membawa Surat Perintah dari Pangkat Tertinggi …. Atau … Seorang PNS pindah tugas ataupun sedang melaksanakan kegiatan tugas SK merupakan BUKTI bahwa ia sedang dalam pengawasan Sang Pimpinan, Bahkan seorang Menteri bisa melantik Pegawainya bila ia sedang membawa SK Presiden”.
Pak RT “Lalu kenapa dalam Al Quran yang terdiri dari 114 Surat ada 1 surat yang tidak di dahului dengan Bismillahirrahmaanirrahiim, mbah?”
Mbah Qodim sambil manggut-manggut “Surat At Taubah ya … sekali lagi mbah TEGASKAN kalimat Bismillahirrahmaanirrahiim merupakan wujud kita menghadirkan Allah SWT dalam perbuatan kita … Surat At Taubah itu artinya TAUBAT / Pengampunan.. tidak mungkin kita menghadirkan Allah Tuhan kita untuk kita ajak bertobat / mohon ampun … karena DIA adalah Sang Maha Penerima Taubat … tidak mungkin SK / Sprin dari pimpinan kita jadikan alat untuk mengajak si pembuat SK/Sprin tersebut … contoh sangat tidak mungkin kita mengajak Presiden untuk dilantik bersama-sama kita … karena Presidenlah yang harusnya melantik, dan isi Surat Taubah lebih banyak tentang seruan BERPERANG … ini akan bertolak belakang dengan sifat Arrahmaan dan Arrohiim, karena saat berperang hukumnya membunuh atau dibunuh ... menang atau kalah ... kuat atau lemah .. dll”
Kembali semua warga merenungi kalimat mbah Qodim.
Mbah Qodim “Nah kandungan Al Fatihah yang agung inilah yang menjadikan sesuatu yang paling BERHARGA dari diri kita … maka Surat inilah yang patut menjadi sebuah hadiah sebagai symbol PENGHARGAAN SEBESAR-BESARNYA untuk kita berikan kepada orang lain … baik masih hidup ataupun yang sudah meninggal … apalgi untuk Rasulullah SAW .. tiada yang lebih berharga dari apapun yang kita miliki …. Apa pantas kita member Rasulullah… uang… Mobil .. rumah … ataupun yang lainnya … Al Fatihah akan menjadi hadiah tertinggi dan sangat berharga … Subhan Allah … Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Sempurna dari segala PERBUATANNYA ….”
Pak RT “Lalu apakah Bismillahirrahmaanirrahiim bisa di rangkum lagi mbah ?”
Mbah Qodim tersenyum …. “Ya … bila di rangkum akan menjadi HURUF BA … dan rangkuman huruf BA akan menjadi TITIK HURUF BA, In Syaa Allah lain waktu kita bahas hal itu”.