Sabtu, 23 Juni 2018

AL QODR


AL QODR

Pak RT “Mbah, Sebenarnya setelah Surat Al Ikhlas yang bercerita penuh tentang Allah SWT, kita ingin dengar tentang surat manusia (An Nas) tetapi kami pingin tahu dulu tentang keistimewaan Romadhon yang baru kita lewati”.

Mbah Qodim mulai memandangi jajanan sisa lebaran di meja Pak RT, terlihat beberapa warga mulai membenahi tempat duduknya masing-masing. Dengan perlahan akhirnya mbah Qodim berkata “Memang banyak yang harus kita pelajari, semuanya butuh waktu, dalam surat An Nas disitu Allah berfirman Raja dulu baru sesembahan …. Malikinnas lalu Ilaahinnas … tetetapi yakinlah kita tidak pernah memikirkan hal tersebut, yah untuk PR dululah bapak-bapak sekalian, apa yang sebenarnya ganjel nih pak RT?”

“Begini mbah, kan setelah kita berpuasa penuh maka kita kembali ke Fitri, nah yang jadi uneg-uneg kami ini, kita kembali seperti bayi yang di lahirkan, artinya kan dosa-dosa nya nyaris terhapus, tetapi kalau dari penjelasan mbah kita kembali ke awal/permulaan, membuka lembaran baru maksudnya gimana mbah?” Tanya pak RT.

Mbah Qodim “Yah ibarat rapot pak RT … berapa nilai amalan kita tahun 2018 ini … itu tertulis di raport yang kemarin kita lewati, mulai sawal ini kita menuliskan amalan yang baru lagi, yang akan di ujikan pada Romadhon masa yang akan datang, nah raport-raport tersebutlah yang akan menjadi tolok ukur kita bahwa ada peningkatan atau sebaliknya”.

Pak RW “Waduh … berarti kita masih bisa di katakana banyak dosa dong mbah … walau sudah puasa sebulan penuh?”.

Mbah Qodim tersenyum “Hehehe itu bagus pak RW, merasa banyak dosa … daripada merasa sudah tidak berdosa lagi. Dahulu … umat Yahudi … ada yang beribadah selama 350 tahun … karena umur mereka rata-rata di atas 500 tahunan … nah karena merasa sudah beribadah selama itu maka dengan penuh keyakinan ia bertanya kepada Nabi Musa AS … di syurga manakah kelak ia di tempatkan …. Nah saat Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT justru jawaban Allah SWT malah mengejutkan si penanya, ia akan di letakkan pada kerak dasar neraka, lalu sang ahli ibadah itu bertafakur … merenungi dirinya, tanpa melakukan dosa selama 350 tahun masih juga masuk neraka, sampailah ia pada pemikiran untuk orang lain, jika ia beribadah selama 350 tahun saja masuk neraka bagaimana saudara-saudaranya yang di bawah ia dalam hal ibadahnya … maka ia berdoa kepada Allah SWT … Yaa Allah … jika aku memang Engkau masukan ke dalam neraka, satu permohonanku … besarkanlah tubuhku, hingga menyumbat pintu neraka dengan demikian sahabat-sahabayku tidak ada yang bisa memasuki neraka MU”.

Pak RT “Lalu mbah?”

Mbah Qodim “Keesokan harinya Allah SWT menyampaikan kabar kepada Nabi Musa AS bahwa orang tersebut akan di masukan ke dalam Syurga yang paling tinggi, itu bukan karena lamanya beribadah … namun karena keikhlasannya terhadap orang lain, setelah mendapat kabar tersebut maka bersyukurlah ia, dan ia bertanya kepada Nabi Musa AS adakah orang lain yang ibadahnya melebihi ia … lebih dari 350 tahun lamanya”.

Pak RW “Adakah mbah, orang yang sanggup mengalahkannya, lebih dari 350 tahun?”.

Mbah Qodim “Banyak sekali, orang tersebut kaget setengah mati, banyak yaa Nabi Musa? … di jawab Nabi Musa AS, iyaa banyak, siapakah mereka tanya orang tersebut, Nabi Musa AS menjawab … besok … kelak … ada umat Nabi Penutup … amalannya jauh di atas dirimu, sang ahli ibadah bertanya … apakah umur mereka panjang-panjang wahai Nabi? … Nabi Musa AS menjawab, umur mereka tidak lebih dari 100 tahun, bahkan banyak yang di bawah itu”.

Pak RT “Lah kok bisa begitu mbah?”

Mbah Qodim “Lama juga mbah merenungi riwayat tersebut, sampailah pada suatu ketika mbah bertafakur, yah pas di bulan romadhon … bulan berkah namun tepatnya Bulan Mulya (Qodr)… kenapa dinamakan Mulya karena pada ayat pertamanya berbunyi innaa anzalnaahu fii lailatil qodr … disitu kita lihat bahwa Al Quran diturunkan pada malam kemulyaan … hebatnya surat ini tidak dinamakan surat Al Quran … namun dinamai surat Al Qodr … yaitu malam kemulyaan …. Nah seharusnya kita lebih jeli … Al Quranul Karim … yang begitu mulya namun diintikan lagi pada Lailatul Qodr .. malam kemulyaan … apa sih malam kemulyaan itu ? … maka ayat keduanya Allah mengajari kita semua untuk menjari jawabannya … wamaa adrookamaa lailatul qodr … disitu Allah bertanya .. dan tahukah kamu apa malam kemulyaan itu …. “.

Pak RW “Malam yang setara dengan 1000 bulan mbah!!”

Mbah Qodim mantuk-mantuk “Hehhee iya kita tahu semua pak RW … tetapi ayu perlahan kita bongkar … lailatu qodri khoirum min alfi syahr disana Allah SWT menyatakan bahwa malam itu LEBIH BAIK dari 1000 bulan … artinya kalau kita buat menjadi tahun itu sekitar 83 tahun … jika umat Islam saat ini melakukan maksiat sampai umur 40 tahun saja … lalu ia bertobat … okelah mbah gambarkan umurnya hanya sampai 60 tahun … nah umur ke 41-60 setelah pertaubatan nasuha nya ia bertemu malam lailatul qodr … bayangkan 10 tahunnya saja berarti 83 x 10 … sudah 830 tahun lamanya … melebihi yang 350 tahun ….”

Pak RT “Kenapa bisa sampai malam tersebut penuh kemulyaan mbah?”

Mbah Qodim “Tanazzalul malaa-ikatu war ruuhu fiihaa bi idzni robbihim min kulli amr, karena malam itu para malaikat beserta Ruh Suci … (malaikat Jibril AS) turun ke dunia untuk mengatur segala urusan”.

Pak RW “Ruh suci itu malaikat Jibril yah bah?”.

Mbah Qodim “Yups … Komandan para Malikat … oleh saudara kita lebih dikenal dengan Ruh Quddus … dan saat turunnya Ruh Suci beserta malaikat-malaikat lainnya sejahteralah malam tersebut … jarang-jarang Malaikat Jibril AS turun membawa pasukannya ... karena lazimnya Malaikat Jibril AS turun hanya keperluan mengantarkan wahyu untuk Nabi Muhammad SAW, pada malam mulya tersebut bahkan sampai waktu fajar tiba Malaikat Jibril AS turun berserta malaikat-malaikat lainnya turun ke dunia untuk mengatur segala urusan, segala hajad atau segala pengharapan… salaamun hiya hattaa mathla’il fajr “.
 
Pak RT “Kalau boleh kami tahu nih mbah, bagaiman cara kita agar bertemu malam tersebut?”

Mbah Qodim memejamkan matanya … teringat wejangan sang guru … sampai akhirnya ia menangis “Mulai saat ini isilah lembaran baru buku amalan kita dengan hal-hal yang baik-baik … sampai pada Romadhon mendatang setiap malam sekitar jam 02.00 laksanakan sholat Tasbih... kemudian Dzikir Subhan Allahil adzim Subhan Allah wabihamdihi .. 1000 x dilanjutkan Sholat sunah Al Qodar 2 rekaat ... setelah Alfatihah rekaat pertama surat Al Qodar dan rekaat kedua surat Al Ikhlas...Dzikirannya membaca surat Al Qodar 1000 x ... lalu sholat Nifsu Lail 2 rekaat setelah Al Fatihah rekaat pertama surat Al Qodar.. rekaat ke dua surat Al Ikhlas.. Dzikirannya Yaa Syakur 1000 x  kemudian sholat Hajad 4 rekaat .. rekaat pertama setelah Al Fatihah kemudian membaca surat Al Ikhlas 40 x ... rekaat kedua setelah Al Fatihah kemudian membaca surat Al Ikhlas 30 x ... rekaat ketiga setelah Al Fatihah kemudian membaca surat Al Ikhlas 20 x ... dan rekaat ke empat setelah Al Fatihah kemudian membaca surat Al Ikhlas 10 x .. jadi jumlah lengkapnya 100 Al Ikhlas ... Dzikirannya Sholawat 1000 x....

Pak RT dan Pak RW bertanya berbarengan “Apakah kita bisa bertemu malam laitul Qodr mbah?”

Mbah Qodim tetap memejamkan matanya …. Tidak terlihat niatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar