Rabu, 27 Juni 2018
AL FALAQ
“Ayo kita dekati mbah Qodim, sepertinya wiridannya sudah selesai” ajak pak RW kepada warga seusai sholat isya berjamaah.
Seperti biasa dalam Mushola Al Latif akhirnya mereka berkumpul membentuk holaqoh, setelah beberapa kalimat menjadi muqoddimah, pak RW mulai berkata “Mbah, kami sebenarnya ingin menggali tentang surat An Nas … tetapi kami masih ingin berusaha memecahkan rahasia kenapa Allah SWT berfirman Malikinnas … Ilaahinnas … Raja dulu baru sesembahan, namun kini kami semua sepakat mau bertanya tentang Surat Al Falaq (Waktu Subuh) entah kenapa kami ingin dari surat ini dulu mbah!”.
Mbah Qodim mulai tersenyum, ia melihat betapa saudara-saudaranya sudah terlihat titik cahaya pada usaha menggapai TITIK BA yang akan merubah pandangan tentang keagungan DINUL ISLAM yang di bawa oleh Rasulullah Muhammad SAW … sebagai Rahmatan lil ‘alamin dari Sang Penguasa Jagat Raya … Allah Azizul Jabbar … “Baiklah bapak-bapak sekalian … sural Al Falaq ini memang salah satu bahan yang diperlukan dalam pembentukan pondasi iman, sehingga bila bahan-bahan pondasi sudah lengkap maka bangunan pondasi akan kokoh … lalu apapun yang akan dibangun di atas pondasi yang kokoh akan kuat terhadap cuaca ekstrim … yah anggap saja ada pasir, batu, semen dan air … Surat ini salah satu dari bahan tersebut … namun sebelum kita membahas SUBUH … mbah ingin bertanya … apa itu SIANG … apa itu MALAM … dari sinilah nantinya kita akan bisa melihat jeli apa itu BAIK .. apa itu BURUK … “.
Pak RT “Siang itu terang, malam gelap mbah?”
Mbah Qodim tersenyum, “Lalu saat siang tiba-tiba mendung ataupun ada gerhana apakah itu bisa juga dikatakan siang Pak RT?, dan saat malam dipenuhi cahaya lampu sehingga menjadi terang, apakah itu dikatakan siang?, monggo jamaah yang lain”.
Dari belakang pak Jimin salah satu jamaah menjawab “Karena siang itu tersinari matahari mbah, malam tidak”.
Kembali mbah Qodim tersenyum “Itu tadi kalau sinar tersebut di halangi mendung ataupun terhalangi bulan (gerhana) apakah itu juga masih dikatakan siang?”
Semua menunduk, hampir semua mengerti apa itu SIANG apa itu MALAM akan tetapi mereka jarang sekali memikirkannya.
Mbah Qodim “Dikatakan siang itu tak kala sisi tersebut sedang bersama matahari, dan malam itu dimana sisi itu jauh dari matahari, … demikian pula saat orang dikatakan baik … berarti saat itu sisi prilakunya sedang bersama Allah SWT demikian pula kebalikannya … banyak yang berbuat baik namun sebenarnya ia sedang tidak bersama Allah … ini artinya sama saja dengan MALAM yang ditaburi dengan cahaya-cahaya lampu sehingga terlihat terang … namun hakikatnya ia tetaplah malam …. Banyak yang membungkus prilaku dengan perbuatan-perbuatan baik … namun hakikatnya ia memiliki tujuan-tujuan yang sebenarnya kebalikan dari prilaku baik itu sendiri, Ingat bapak bapak … mari kita renungkan … apakah saat ini kita berusaha untuk selalu dekat dengan NYA … sehingga prilaku-prilaku kita bisa dikatakan baik? Baik dalam arti yang sebenarnya … bukan hanya manipulasi belaka …. Walau Allah menguasai Jagat semesta … menguasai Syurga dan Neraka … yaqinlah … apabila kita di syurga maka disitu ada Allah … namun saat di neraka … Allah sebenarnya jauh dari keberadaan kita….”
Pak RW “Terus gimana mbah kita memaknai arti siang dan malam itu?”
Mbah Qodim “Tafakkarun terus tentang ayat-ayat Allah yang tersirat di dunia ini …. Apabila kita tidak menyadari maknanya … maka kita bisa lihat … betapa banyak orang mengalami kecelakaan disaat siang hari … namun banyak pula yang selamat sampai ketujuan karena tindakan kehati-hatian seseorang di malam hari, pada saat siang … kita sering kali terlena … saat berkendara di siang hari kita sering kali justru menacap gas hanya demi tujuan agar cepat sampai, lain halnya dengan orang yang berbekal lampu kecil menyusuri malam … ia sangat hati-hati dan berjalan perlahan … ia menjadikan cahaya kecil itu sebagai pedoman … namun banyak saudara kita melupakan sang Matahari yang bersinar terang sebagai pedoman …. Lihatlah … banyak sahabat-sahabat kita yang banyak ilmunya … justru lalai akan ilmunya … banyak yang hafal dalil-dalil .. namun lalai tak mau menerima nasehat dari sesamanya ….namun disisi lain …sang fakir ilmu lebih memperhatikan ilmu itu sendiri … … dan jauh disana … ada insan dalam lembah hitam yang menangis hanya karena 1 titik cahaya saja … ia menangis hanya karena 1 ayat saja … 1 ayat yang ia rasa bisa ia jadikan pedoman keluar dari lembah kenistaan… satu pedoman yang mungkin datangnya dari hal-hal yang sederhana … meyaqini 1 ayat walaupun itu terucap dari seorang anak kecil …itu mengapa justru Allah SWT menyediakan banyak pahala di malam hari saat hambaNya ingin bermunajad .. Laitul Qodri adanya di malam ... sholat sunnah yang berpahala besarpun banyak di saat malam, demikian pula pahala terhadap hamba-hambaNya yang ingin hijrah mendekatiNya ... ”.
Jamaah Musholla Al Latif mulai menunduk, merenungi apa yang di katakan oleh mbah Qodim.
Mbah Qodim “Nah kembali kepada Surat Al Falaq … yaitu SUBUH … setelah kita tahu apa itu siang ataupun malam maka kita akan tahu … apa itu SUBUH … subuh adalah saat sisi mulai meninggalkan malam menuju kepada siang … maknanya adalah kita yang mulai meninggalkan prilaku yang jauh dari sisi Ketuhanan .. menuju dekat dengan NYA … manusia yang mulai melangkah hijrah pada Allah Sang Kholiq … Qul a’uudzu biRobbil falaq …KATAKANLAH … aku berlindung kepada ROBB yang menguasai subuh … memaknai agar kita juga tetap harus tetap dalam perlindungan NYA … yang senantiasa menjadi pelindung bagi orang-orang yang mulai hijrah mendekati Nya … ingat bapak-bapak sekalian … jangan sekali-kali mencaci maki orang-orang yang berniat Tobat kepada Allah … jangan sekali-kali menghina orang-orang yang mulai berbuat baik … jangan sampai kita memfitnah orang-orang yang mulai menuju CAHAYA pagi … karena mereka punya PELINDUNG yang sebenarnya kita juga mengharapkan perlindungan dari Pelindung mereka ….”.
Terlihat ada beberapa jamaah yang matanya mulai berkaca-kaca
Mbah Qodim “Apa itu BENAR … apa itu SALAH … semua sama dengan penjelasan mbah diatas tadi … Min syarri maa kholaq … disinilah SANG MAHA PELINDUNG itu mulai merealisasikan rahasia NYA .. DIA mendengar bahwa orang-orang yang mendekati pagi akan memohon perlindungan dari kejahatan-kejahatan makhluk ciptaan Nya … wamin syarri ghoosiqin idza waqof … Dan dari kejahatan malam apabila telah gulap gulita … maknanya adalah … saat insan mendekati pagi … bisa saja rekan-rekannya yang masih dalam malam akan semakin gelap gulita .. mereka akan semakin ingin menghalangi dengan berbagai macam cara yang lebih dari yang lain, jika fitnah maka fitnah yang luar biasa … jika hasud maka hasud yang juga luar biasa …. Lalu dilanjutkan wamin syarrin-naffastaati fiil uqod … dan dari kejahatan-kejahatan wanita –wanita sihir, yang menghembuskan pada buhul-buhul … (mbah Qodim mulai menunduk) disini Allah SWT menyebut ada golongan kaum wanita … maknanya … wanita itu sesungguhnya lebih tajam perkataan ataupun tipu dayanya maka disebutkan wanita tukang sihir .. wanita yang menguasa taktik tipu daya … lalu Allah menyebutkan buhul-buhul … yaitu tali jiwa yang tidak terlihat namun bisa mengikat … MANUSIA yang hendak hijrah menuju CAHAYA … harus bisa melepaskan tali jiwa dalam dirinya pada kegiatan-kegiatan masa lalunya yang penuh dosa … walaupun itu berupa kesenangan-kesenangan semu ....tak peduli akan ada banyak yang jahat kepadanya … ataupun akan banyak fitnah yang datang kepadanya … wamin syarri khasidin idzaa khasad … dan dari kejahatan orang-orang yang dengki … apabila ia dengki … ini adalah tantangan dari pagi … yaitu kecurigaan, makian, hinaan atau fitnahan dari orang-orang baru yang akan ada disekelilingnya … sadarilah .. masih banyak saudara-saudara kita yang sudah berada lama tinggal di waktu pagi dan siang … namun mereka khilaf saat memandang orang yang sedang baru menemukan cahaya … itu apabila di dalam hati mereka ada rasa DENGKI yang kelak bisa menutupi cahaya matahari kepada mereka sendiri … mereka sudah tinggal di SIANG namun dalam keadaan GERHANA. Sebenarnya masih banyak lagi penjabarannya ... namun semua akan mengalir menjadi muara... apabila jamaah sekalian mencoba membuat jalan aliran tersebut kedalam jiwa panjenengan sedoyo"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar