“Mbah, kalau kita perhatikan kok 114 surat dalam Al Qur’an, hanya Al Fatihah yang diiringi oleh kata Aamiin, sedangkan yang lainnya adalah ShodaqAllahul adzim?” Pak RT membuka percakapan melihat mbah Qodim terlihat mulai menikmati kopinya.
Mbah Qodim “Itulah mengapa banyak rahasia Al Fatihah yang harus kita kupas, juga makna Aamiin, jika sebelumnya kita sudah membahas makna Al Fatihah (Pembuka) maka kini kita merenungi betapa kata Aamiin amatlah istimewa, maka Aamiin ini digunakan untuk mengiringi doa-doa namun yang sangat kita seringkan adalah saat Sholat fardhu dimana tiap rekaatnya Aamiin sebagai pengiring surat Al Fatihah”.
“Iya, mbah kami selama ini hanya ikutan saja bahwa saat membaca Al Fatihah diiringi Aamiin .. sebenarnya bagaimana itu mbah?” tanya pak RW
Mbah Qodim mulai membenahi tempat duduknya, memang saat mengupas sebuah ilmu, mbah Qodim mulai membenarkan posisi duduknya, kebiasaan adab menyampaikan ilmu ataupun menerima ilmu itu penting sekali karena ilmu tersebut bagaikan cahaya yang akan bercahaya saat adab menyampaikannya sangat diperhatikan, juga sang penerima ilmu haruslah membenahi adab juga saat menerimanya, ini kita ibaratkan seorang prajurit yang sedang menerima perintah dari atasannya, Atasan memiliki ketegasan saat memberikan perintah dan sang prajurit dengan semangat menerima perintah tersebut, makanya sering sekali mbah Qodim meneteskan air mata saat melihat telivisi yang menyiarkan ceramah dari para pemuka agama, tak sedikit pemuka agama itu menjadikan ayat-ayat suci sebagai sumbu ledak tawa para jamaahnya, padahal Malaikat Jibril amat Takzim saat menerima wahyu ayat suci untuk diberikan kepada HabibAllah Muhammad SAW.
“Bapak-bapak sekalian, Aamiin mengiringi Surat Al Fatihah yang jelas …pertama adalah adanya Sabda Rasulullah dari Hadis Riwayat Wa’il Bin Hujr juga dari HR Abu Hurairoh RA … dan banyak lagi rujukan tentang keberadaan Aamiin pada Surat Al Fatihah, namun jauh sebelum Islam di Sahkan sebagai agama yang sempurna, Rasulullah pernah bersabda sesuai dengan HR Anas Bin Malik Bahwa Nabi menceritakan bagaimana Allah SWT bercakap-cakap dengan Nabi Musa AS yang intinya kelak Umat Nabi Muhammad SAW akan diberikan 4 huruf yang masing-masing hurufnya tertulis di Tiang Arsy, Tiang Kursy, Lauhil Mahfud dan Batang Qolam, dan 4 huruf itu juga terdiri dari perwakilan 4 Kitab Allah SWT”
Pak RT yang serius memperhatikan langsung bertanya “Perwakilan 4 kitab bagaimana mbah?”
Mbah Qodim “Yaah masing-masing kitab Allah mengirimkan huruf mulyanya …. Dari Kitab Zabur … diambillah huruf ALIF … mengapa huruf Alif … itu dikarenakan ajaran dalam kitab Zabur yang di tugaskan kepada Nabi Daud AS dipenuhi dengan ajaran-ajaran bagaimana meng Esakan Tuhan … Alif itu dimaknai AHAD … jadi saat itu saudara-saudara muslim baru sebatas pengetahuan bagaimana bersaksi bahwa ada Tuhan Semesta Alam … lalu hurf MIM dari kitab Taurat yang diamanahkan kepada Nabi MUSA AS … MIM disini adalah Ma’rifat .. maka Nabi Musa mengajarkan agar umatnya kenal kepada Tuhan Semsta alam .. kelanjutan dari pengakuan adanya Tuhan …lalu diambillah lagi huruf YA dari kitab Injil … Yaa Ayyuhannas … wahai orang-orang … jadi YA disini maknanya adalah seruan .. maka Nabi Isa AS mulai menyerukan untuk menyembah Tuhan sebagai mana kelanjutan dari setelah pengenalan … dan terakhir diambil huruf NUN dari Al Quran … Nun yang dimaknai dengan NUR adalah sebuah huruf yang maqomnya sudah mencapai ketenangan, maka titiknya hanya satu dan terletak ditengah-tengah wadahnya, sebagai pelajaran huruf BA yang titiknya diluar …”.
“Maksudnya gimana mbah?” Tanya pak RT
Mbah Qodim memandang pak RT “Walau saat ini kita tidak sedang mengupas pelajaran tersebut namun baiklah, mbah akan jelaskan sedikit, dahulu kita kan ngaji turutan, maksudnya urut-urutan kehidupan … bermula dari Alif … Ahad … Awalu wa Akhiru yaitu Allah sebai simpul pertama dan yang paling utama maka lahirlah BA … Babun (jalan/pintu) dimana titik diluar wadah atau kita manusia masih di dalam perut, belum menempati wadahnya … saat terlahir jadilah TA … wadah menampung 2 titik .. yaitu baik/buruk .. rajin/malas kanan/kiri dsb .. maka makna TA adalah Tarbiah … belajar … dengan belajar maka kita akan tahu dua titik sejajar tersebut harus menjadi TSA’ Tsabat .. ketetapan … dengan belajar kita akan bisa menentukan mana yang kita pilih …maka titiknya tiga .. satu titik tepat di tengah atas kedua titik yang sejajar … maknanya adalah titik natiqoh .. titik berfikir … afala ta’qiluun … wah panjang deh hehehhe, itu juga baru sampai TSA. kita kembali dulu ke alur utama … NUN dalam Al Quran ini maknyanya 50:50 … 3 huruf sebelumnya bernilai 50 dan NUN nilainya 50 .. maka ini bermakna NUN disini harus menggenapi 3 huruf sebelumnya menjadi 100 % …”
“Lihatlah NUN dalam Al Quran bisa menegaskan … bisa menyamarkan … bisa juga merubah bunyi huruf sebelumnya atau bisa meleburkan huruf sebelumnya … Nun bisa idhar .. menjelaskan huruf sesudahnya .. bisa iqlab menegaskan huruf dibelakangnya … bisa juga Idhom .. melebur huruf kebelakangnya … intinya Al Quran itu bisa menjelaskan kitab sebelumnya … bisa menjadi pertimbangan bahkan bisa meluruskan kitab-kitab sebelumnya yang mungkin belum sempurna dalam asbabul nuzulnya …. Nah bayangkan 4 huruf yersebut bila di ucapkan maka malaikat-malaikat yang di langit akan turut membacanya juga … dan kandungannya meliputi 4 kitab Allah … (Sambil menitikkan air mata, mbah Qodim membayangkan betapa banyak umat ini yang tidak memiliki adab saat mengucapkannya … bahkan banyak juga yang bermain-main saat mengucapkannya) 4 huruf tersebut di rangkum menjadi AAMIIN”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar