Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kita melihat ada di antara kita yang merasa dengki dan iri hati kepada tetangga-tetangga kita hanya karena mereka mendapatkan kelebihan karunia Allah yang berupa makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian dan sebagainya ?
Tidakkah kita mengetahui bahwa perasaan dengki itu akan mengubah keimanan kita, menjauhkan diri kita dari sisi Allah dan menyebabkan kita dimurkai Allah ?
Tidakkah kita pernah mendengar bahwa Nabi SAW bersabda yang Allah berfirman, “Orang yang dengki itu adalah musuh kasih sayang Kami.” ?
Mengapa kita dengki kepada orang lain, wahai sahabat semua ?
Kenapa kita dengki dan iri kepada apa yang telah ditentukan Allah kepadanya ?
Apa yang ada padanya itu, sebenarnya adalah karunia Allah juga. Maka, mengapa kita merasa iri dan dengki ?
Allah berfirman, “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu ? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS Az Zukruf (43):32)
Jika kita dengki kepada orang lain, maka sesungguhnya kita adalah orang yang dholim. Kita dholim terhadap orang yang telah diberi karunia oleh Allah. Padahal, karunia itu telah dikhususkan baginya dan bukan bagi orang lain. Jika kita masih juga dengki kepada orang yang diberi karunia oleh Allah itu, maka hal itu menunjukkan bahwa kita itu orang dholim, jahil dan jahat. Jika kita mendengki orang lain, karena kita mengira bahwa yang dimilikinya itu adalah bagian kita,maka kita adalah orang jail. Sebab, apa yang telah ditentukan untuk kita itu tidak akan lepas ke tangan orang lain, melainkan pasti akan kita dapati.
Allah tidak dholim, sebagaimana firman Allah yang maksudnya kurang lebih,
“Ayat yang datang dari Kami tidak boleh diubah-ubah, dan Kami tidak dholim kepada haba-hamba Kami.”
Allah tidak dholim. Dia tidak akan mengambil dari kita apa yang telah ditentukan untuk kita lalu diberikan-Nya kepada orang lain. Tidak.
Apa yang telah ditentukan untuk kita, pasti akan kita dapatkan. Dan apa yang telah ditentukan untuk orang lain, pasti akan ia dapatkan. Oleh karena itu, janganlah kita dengki kepada orang lain.
Ketahuilah wahai insan, apakah yang akan dihadapi oleh tetangga kita itu di hari perhitungan kelak, sekiranya ia telah diberi nikmat oleh Allah dan karunia yang baik di dunia ini, tetapi ia tidak memanfaatkan karunia itu sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditentukan oleh Allah sesungguhnya mereka adalah ingkar dan memusuhi Allah serta tidak patuh kepada-Nya.
Ketahuilah, bahwa mereka akan ditanya dan dimintai pertanggung jawabannya tentang apa yang telah ia perbuat dengan karunia itu. Jika karunia dan nikmat itu tidak mereka pergunakan sesuai dengan keridhaan Allah, maka mereka akan menyesal. Bahkan mereka merasa bahwa lebih baik mereka tidak menerima karunia itu di dunianya dulu. Apa yang mereka sesalkan ? Sudah terlambat.
Nabi SAW pernah bersabda, “Sebenarnya ada segolongan manusia di hari perhitungan nanti yang menginginkan daging badannya dipotong-potong dengan gunting apabila mereka melihat balasan yang diterima oleh orang-orang yang mendapat azab dan kesusahan.”
Mungkin tetangga kita itu, di akhirat kelak, ingin agar ia berada di tempat kedudukan kita dalam kehidupan dunia ini, manakala ia merasakan masa yang sangat panjang berada dalam perhitungan di hadapan Tuhan itu dengan merasakan kepedihan dan kesusahan berdiri selama 50.000 tahun di bawah panas terik matahari untuk dimintai pertanggungjawabannya tentang apa yang telah diperbuatnya dengan kekayaan yang diberikan Allah kepadanya dahulu, sedangkan sementara itu kita berada dalam perlindungan Allah:
Makan, minum, bersenang-senang dan bersuka ria, karena kita telah sabar dalam menempuh kesusahan hidup di dunia ini sambil ridha dengan ketentuan Allah, menyesuaikan diri kita dengan Allah dan kita tidak mendengki orang lain lantaran ia diberi kelebihan kehidupan dunia oleh Allah.
Semoga Allah menjadikan kita bersabar di dalam menempuh godaan dan perjuangan hidup di dunia ini serta bersyukur kepada-Nya karena karunia-Nya yang tidak terhingga kepada kita sekalian.
Mudah-mudahan kita bertawakal kepada Allah, Tuhan sekalian alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar