Jumat, 27 April 2018

MAKNA AL FATIHAH BAGIAN 4


Pak RW berdiri di hadapan mbah Qodim dan warga di warung mak Narti …”Mohon di koreksi mbah, kita selaku hamba harus belajar membuka jiwa kita, membuka iman kita dan membuka fikiran kita … dengan menjadikan pelajaran dari Surat Al Fatihah maka pertama-tama kita harus menentukan dan menemukan pintu diri kita, selanjutnya masuklah ke dalam pintu tersebut dengan berbekal kesabaran dan kebenaran juga harus bersikap welas asih dan tidak mengejar pujian … karena kita ini hamba Allah SWT yang sepatutnya menjalankan kehidupan ini dengan ilmu-ilmu yang kita peroleh …. Emmm … baru sampai sini mbah … mohon teruskan kenapa ayat ke 3 Al Fatihah diulangi lagi Arrahmaanirrahiim nya ?”


Mbah Qodim tersenyum sambil melihat pak RW kembali duduk di kursinya “Alhamdulillah …luar biasa perkembangan bapak-bapak semua, mari kita masuk ke ayat ke 3 nya yaitu Arrahmaanirrahiim … kok Arrahmaanirrahim ini di ulang, padahal sudah ada di ayat pertamanya … inilah yang selama ini tidak kita pertanyakan sehingga iman kita tidak terbuka … pada ayat pertama … Arrahmaanirrahiim menempel pada Nama Allah … artinya semua hamba yang beriman dan menyembah memakai sebutan Allah SWT sebagai Tuhannya ..dalam hal ini beragama Islam akan di beri kasih dan sayang Nya … lalu pada ayat ke 3 ini sifat tersebut berdiri sendiri … sebenarnya itu karena penegasan ayat keduanya dimana Allah adalah Tuhan sekalian alam … maka Sifat Maha Pengasih ini ditujukan pula untuk hamba-hamba Nya yang menyembah Allah SWT namun memakai sebutan lain … mungkin Sang Hiyang Widi .. Mungkin … Tuhan Yang Esa ...dsb … walau bukan beragama Islam sekalipun Allah SWT tetap memberikan kasih dan sayang Nya … dalam firman Nya banyak sekali Allah SWT memerintahkan Hamba-hamba Nya untuk tetap menyembah Tuhan mereka sesuai dengan ilmu dan pengetahuan mereka … maka bunyinya pasti Yaa Ayyuhannas … hai manusia … dan kelanjutannya akan ada ayat seperti.. missal … sembahlah Tuhan mu … ini karena mereka belum terbuka atau belum sampai pada waktunya … maka memakai kata MU … nah kalau muslim pasti bunyinya menjadi Yaa Ayyuhalladzi … wahai orang-orang yang beriman … disini karena umat Islam sudah menemukan imannya bahwa Tuhan itu berasma Allah kelanjutannya pasti berbunyi sembahlah AKU atau sembahlah Allah”.


Pak RT mantuk-mantuk … “Pantas saja mbah … walau orang yang tidak berimanpun pasti mendapatkan rejeki .. jodoh dsb”.


Mbah Qodim “Hehhee .. tidak sampai disitu pak RT kepada orang gila ataupun binatang yang disebut hina... Allah SWT tetap menjadi Tuhan sekalian alam dan memberi mereka semua kasih dan sayang .. namun ingat hamba-hamba yang di kasih belum tentu di sayang … dan yakinlah kalau di sayang pasti di kasih, maka jangan sekali-kali kita menghina orang lain … ataupun menghina makhluk lain … karena Allah SWT masih memberikan mereka semua kehidupan “.


“Tapi kalau iblis boleh kan mbah kita laknat” Pak RT sedikit mengeraskan suaranya.


Mbah Qodim “Iblis itu Laknatullah … bukan laknatunnas pak RT … yang berhak melaknatnya cuma Allah SWT kita jangan ikut-ikutan … tugas kita hanya ...jangan menuruti bujukannya … ntar kalau dia tersinggung minta pensiun, Pak RT mau gantikannya … sudah tugasnya berat … kelak masuk neraka … eh ditambahi para manusia melaknatnya … ojo nemen-nemen lah … itu sudah tugas dia menggoda anak cucu Adam AS”


Semua yang ada di warung tersebut menunduk.


Mbah Qodim “Orang-orang yang sudah terbuka imannya maka ia tidak akan sekali-kali mau menilai orang lain bersalah, tidak mau mencaci maki, tidak mau memvonis ataupun mengatakan orang lain itu tidak baik … karena Allah SWT mempunyai cerita sendiri yang sedang DIA lakukan sehingga sebagai Tuhan sekalian alam DIA masih memberikan Kasih dan Sayang kepada semua hamba-hamba Nya … dan kita kan tahu apa yang ingin DIA perbuat setelah kita bongkar ayat ke 4 nya”. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar