KETENANGAN CAKRA JIWA
Suatu hari, ibu yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu.
Jam 7 malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk bapak, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.
Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya gosong !
Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis.
Kami menunggu dengan tegang apa reaksi bapak yang pulang dari kerja pasti sudah sangat capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.
Luar biasa! Bapak dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan tersenyum dan bahkan berkata,"Bu terima kasih ya" Lalu Bapak terus menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.
Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telor dan tempe yang gosong itu dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang Bapak katakan.
"Sayang, bapak kan suka telor dan tempe yang gosong"
Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada Bapak, saya bertanya " Apakah Bapak benar-benar menyukai telur dan tempe gosong?"
Bapak memeluk saya erat dengan kedua lengannya dan berkata, "Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan ibu pasti benar - benar sudah capek, Jadi sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapa pun kok!"
"Ini pelajaran yang harus kita lakukan di dalam rumah tangga; Belajar menerima kesalahan orang lain adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, kekal abadi.
Ingatlah emosi bukan cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalu lah berpikir dewasa.
Mengapa sesuatu hal itu bisa terjadi pasti punya sebab dan alasannya sendiri.
Janganlah kita menjadi orang yang egois hanya mau dimengerti namun tidak mau mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar